AAA – Desa Pulau Patai hanya berjarak sikitar 7 km dari kota Tamiang Layang, Barito Timur. Di tempat ini terdapat beberapa ekor kerbau atau sering di sebut Karewaw dalam bahasa Dayak Maanyan. Istilah lain nya bisa juga di sebut dengan Hadangan.
Dalam explore pariwisata dan keadaan alam di desa Pulau Patai yang kami (dalam perjalanan di tanah dayak) lakukan kemaren. Kami menyusuri sungai Sirau atau sungai Patai menuju hilir. Dalam explore tersebut kami melihat beberapa hal yang cukup menarik, yaitu sekelompok Kerbau yang ada di pinggir sungai.
Kerbau kerbau ini awalnya kami kira kerbau liar, tapi dikatakan penduduk pulau patai bahwa kerbau tersebut hanya dilepas secara liar dan dibiarkan mencari makanannya sendiri, jadi masih ada pemiliknya.
Jika pada musim kemarau dan keadaan air sungai mulai surut. Kerbau kerbau ini sangat mudah untuk ditemukan, karena pulau padang atau tempat makanannya tidak lagi tergenang air, dimana pulau padang tersebut sangat luas dan berada di sebantaran sungai dalam kawasan desa Pulau Patai.
Bagi anda yang pergi memancing ke Pulau Patai jangan terkejut bila bertemu dengai kebau–kerbau tersebut, karena kerbau tersebut tidak agresif, asalkan tidak di ganggu. Secara khusus jika anda dari desa Jaar-longkang mungkin akan putar balik jika bertemu dengan kerbau karena mereka .. !
Sebagai tambahan, disarankan jangan memakai baju warna merah.. haha.
Baca juga : Pulau Patai, destinasi wisata dan pemancingan terbaik di Barito Timur
Selain melihat kerbau dan wisata memancing, hal menarik lain nya adalah ada nya Rumah BETANG RANU dan adanya sebuah bukit yang membentuk pulau kecil di kelilingi rawa dan sungai, di bukit tersebut merupakan sebuah makam tetua di desa pulau patai, sebagai cirinya, di situ terdapat bambu yang tumbuh.
Baca juga : Lewu Betang Ranu
Jangan lupa dan luangkan waktu anda untuk waching film dokumenter kami di desa Pulau Patai. Film tersebut telah kami upload di youtube dalam Perjalanan di Tanah Dayak Episode 6 yang berjudul “Pulau Patai Denstinasi wisata Air dan Memancing (BARITO TIMUR)” klik disini untuk menonton film. Tabe, terima kasih.
Dalam explore pariwisata dan keadaan alam di desa Pulau Patai yang kami (dalam perjalanan di tanah dayak) lakukan kemaren. Kami menyusuri sungai Sirau atau sungai Patai menuju hilir. Dalam explore tersebut kami melihat beberapa hal yang cukup menarik, yaitu sekelompok Kerbau yang ada di pinggir sungai.
kerbau borneo |
Jika pada musim kemarau dan keadaan air sungai mulai surut. Kerbau kerbau ini sangat mudah untuk ditemukan, karena pulau padang atau tempat makanannya tidak lagi tergenang air, dimana pulau padang tersebut sangat luas dan berada di sebantaran sungai dalam kawasan desa Pulau Patai.
Bagi anda yang pergi memancing ke Pulau Patai jangan terkejut bila bertemu dengai kebau–kerbau tersebut, karena kerbau tersebut tidak agresif, asalkan tidak di ganggu. Secara khusus jika anda dari desa Jaar-longkang mungkin akan putar balik jika bertemu dengan kerbau karena mereka .. !
Sebagai tambahan, disarankan jangan memakai baju warna merah.. haha.
Baca juga : Pulau Patai, destinasi wisata dan pemancingan terbaik di Barito Timur
Selain melihat kerbau dan wisata memancing, hal menarik lain nya adalah ada nya Rumah BETANG RANU dan adanya sebuah bukit yang membentuk pulau kecil di kelilingi rawa dan sungai, di bukit tersebut merupakan sebuah makam tetua di desa pulau patai, sebagai cirinya, di situ terdapat bambu yang tumbuh.
Baca juga : Lewu Betang Ranu
Jangan lupa dan luangkan waktu anda untuk waching film dokumenter kami di desa Pulau Patai. Film tersebut telah kami upload di youtube dalam Perjalanan di Tanah Dayak Episode 6 yang berjudul “Pulau Patai Denstinasi wisata Air dan Memancing (BARITO TIMUR)” klik disini untuk menonton film. Tabe, terima kasih.
0 Response to "Kerbau (Karewaw) di Pulau Patai"
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda?