AAA - Dayak ma'anyan pada awalnya masih menganut kepercayaan agama nenek moyang (animisme) dan itu juga yang mepengaruhi adat serta budaya dayak ma'anyan itu sendiri.
Budaya tersebut di wariskan dari generasi ke generasi walaupun sekarang kebanyakan sekarang suku dayak ma'anyan banyak menganut agama samawi (katolik dan kristen).
Meski begitu para wadian pemungkur (tetua adat) tetap melestarikan agama nenek moyang yaitu ( hindu kaharingan ), tapi sampai sekarang tidak ada kesejangan agama pada hidup sosial masyarakat dayak itu sendiri diatara itu ada suatu mekanisme adat yang biasanya dilakukan pada acara - acara tertentu mungkin bisa di baca disini Upacara Kematian Dalam Suku Dayak.
Di setiap upacara adat kematian biasanya akan dilaksanan belian/wadian/belia. Tugas dari belian itu sendiri adalah berperan memanggil, mengantar dan menunjuk jalan yang berliku-liku agar sampai ke Datu Tunyung(sorga). Biasanya balian tidak bekerja sendiri balian di bantu dengan wadian pasame tugas untuk meyiapkan bahan-bahan untuk upacara adat kematian di saat upacara adat biasanya akan berlangsung lama sesuai dengan kesanggupan dari budget dari pihak keluarga yang meninggal untuk melaksanakan acara ritual tersebut dari biasanya budget untuk sekali ritual bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Untuk pelaksanaan dari upacara tersebut biasanya beragam dari 3 hari, 7 hari sampai 9 hari.
Konsep orang Maanyan tentang hidup dan kematian
Hidup bagi mereka, bukanlah suatu akhir melainkan hanya 'suatu kepergian sementara untuk berusaha (bahasa maayan = santurui) mengumpulkan harta kekayaan yang akan menjadi milik abadinya di sorga-baka. Karenanya, kebanyakan orang Maanyan itu rajin dan suka bekerja keras untuk mengumpulkan harta kekayaan bagi dia dan keluarganya, dan apabila dia meninggal maka semua harta miliknya yang penting-penting harus ikut dikuburkan. Untuk menjadi simpanan yang kekal di datu tunyung (sorga) nanti.
Hanya para belian/wadian lah yang mengetahui jalannya, karena mereka diajar untuk tugas itu dan dengan demikian "dimampukan" untuk 'berubah dan terjun terjun sementara ke wujud dan dunia roh untuk membantu menggiring roh-roh orang meninggal ke datu tunyung (sorga) dengan selamat
Semoga artikel ini memberi pengetahuan lebih buat kita semua tentang konsep kematian dan wadian matei
Akhir kata saya ucapkan terima kasih
tabe salamat panalu lagi
Sky
Budaya tersebut di wariskan dari generasi ke generasi walaupun sekarang kebanyakan sekarang suku dayak ma'anyan banyak menganut agama samawi (katolik dan kristen).
Meski begitu para wadian pemungkur (tetua adat) tetap melestarikan agama nenek moyang yaitu ( hindu kaharingan ), tapi sampai sekarang tidak ada kesejangan agama pada hidup sosial masyarakat dayak itu sendiri diatara itu ada suatu mekanisme adat yang biasanya dilakukan pada acara - acara tertentu mungkin bisa di baca disini Upacara Kematian Dalam Suku Dayak.
Balian sedang melakukan ritual |
Untuk pelaksanaan dari upacara tersebut biasanya beragam dari 3 hari, 7 hari sampai 9 hari.
Konsep orang Maanyan tentang hidup dan kematian
Hidup bagi mereka, bukanlah suatu akhir melainkan hanya 'suatu kepergian sementara untuk berusaha (bahasa maayan = santurui) mengumpulkan harta kekayaan yang akan menjadi milik abadinya di sorga-baka. Karenanya, kebanyakan orang Maanyan itu rajin dan suka bekerja keras untuk mengumpulkan harta kekayaan bagi dia dan keluarganya, dan apabila dia meninggal maka semua harta miliknya yang penting-penting harus ikut dikuburkan. Untuk menjadi simpanan yang kekal di datu tunyung (sorga) nanti.
Hanya para belian/wadian lah yang mengetahui jalannya, karena mereka diajar untuk tugas itu dan dengan demikian "dimampukan" untuk 'berubah dan terjun terjun sementara ke wujud dan dunia roh untuk membantu menggiring roh-roh orang meninggal ke datu tunyung (sorga) dengan selamat
Semoga artikel ini memberi pengetahuan lebih buat kita semua tentang konsep kematian dan wadian matei
Akhir kata saya ucapkan terima kasih
tabe salamat panalu lagi
Sky
0 Response to "Mengenal Konsep Kematian dan Balian Dayak Maanyan"
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda?