AAA – Adanya Orang Utan di kawasan kab Barito Timur merupakan suatu hal yang langka, bahkan banyak dari masyarakat Barito Timur sendiri banyak yang belum pernah melihat sosok dari kera besar memiliki nama latin yaitu Pongo pygmaeus ini di alam liar
Dalam video yang di upload oleh salah satu pengguna user fecebook ini membutikan nya, video yang berdurasi 1 menit 38 detik ini memperlihatkan satu ekor orang hutan yang sedang makan dipinggiran sungai di kawasan desa Pulau Patai
Dalam caption video tersebut berbunyi “Weeeehhhh, Baru tau saya,.....!!!! ternyata di Desa Pulau Patai, ada yg melihat seekor #orangutan hidup liar di kawasan hutan desa... orang utan ini di abadikan sekitar awal bulan agustus kemaren oleh salah seorang warga desa pulau patai, orang utannya sambil makan daun dan buah kasiau jarr... ternyata selain bekantan, hidup pula orang utan di wilayah tersebut... waahhh mantaaaappppp....”
Tentu dengan adanya video orang utan di daerah tersebut cukup memviralkan netizen Barito Timur, apalagi banyaknya para pemburu liar serta kawasan hutan yang menurut kami tidak aman bagi satwa seperti orang utan untuk berhabitat. Harapan netizen tersebut “Mudahan kedepan bisa terus terjaga wilayah ini agar tidak rusak baik peraiaran maupun habitat didaratnya.....”
Ini dia video tersebut :
Dengan adanya bukti bahwa di Pulau Patai terdapat Orang Utan harusnya Pemerintah sudah mulai memperhatikan kawasan tersebut, kami menyarankan tempat tersebut di jadian kawasan objek wisata dan hutan nya menjadi Hutan Adat, atau bisa jadikan tempat konservasi seperti Taman Nasional, tetapi masyarakat setempat yang harus mengawasi dan mengelolanya. So, jangan sampai ada judul Hutan Adat vs Taman Nasional.
Baca : Orang Utan Kalimantan
Tonton Video Perjalanan di Tanah Dayak Episode 6
"Pulau Patai Denstinasi wisata Air dan Memancing (BARITO TIMUR)"
Desa Pulau Patai merupakan salah satu desa yang masih belum di masuki oleh perusahaan sawit, seperti yang kita ketahui di desa-desa yang berdekatan dengan Pulau Patai sudah dimasuki oleh perusahaan sawit, seperti desa Murutuwu Dan Desa Sarapat. Ada informasi yang beredar di desa Harara yang juga dilewati oleh sungai yang sama dengan Pulau Patai juga sudah di masuki sawit.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa masukan komentar dan share! Tabe #bloggersangaycity
Sumber EB Leriantoni (Facebook)
Dalam video yang di upload oleh salah satu pengguna user fecebook ini membutikan nya, video yang berdurasi 1 menit 38 detik ini memperlihatkan satu ekor orang hutan yang sedang makan dipinggiran sungai di kawasan desa Pulau Patai
Dalam caption video tersebut berbunyi “Weeeehhhh, Baru tau saya,.....!!!! ternyata di Desa Pulau Patai, ada yg melihat seekor #orangutan hidup liar di kawasan hutan desa... orang utan ini di abadikan sekitar awal bulan agustus kemaren oleh salah seorang warga desa pulau patai, orang utannya sambil makan daun dan buah kasiau jarr... ternyata selain bekantan, hidup pula orang utan di wilayah tersebut... waahhh mantaaaappppp....”
Tentu dengan adanya video orang utan di daerah tersebut cukup memviralkan netizen Barito Timur, apalagi banyaknya para pemburu liar serta kawasan hutan yang menurut kami tidak aman bagi satwa seperti orang utan untuk berhabitat. Harapan netizen tersebut “Mudahan kedepan bisa terus terjaga wilayah ini agar tidak rusak baik peraiaran maupun habitat didaratnya.....”
Ini dia video tersebut :
Baca : Orang Utan Kalimantan
Tonton Video Perjalanan di Tanah Dayak Episode 6
"Pulau Patai Denstinasi wisata Air dan Memancing (BARITO TIMUR)"
Desa Pulau Patai merupakan salah satu desa yang masih belum di masuki oleh perusahaan sawit, seperti yang kita ketahui di desa-desa yang berdekatan dengan Pulau Patai sudah dimasuki oleh perusahaan sawit, seperti desa Murutuwu Dan Desa Sarapat. Ada informasi yang beredar di desa Harara yang juga dilewati oleh sungai yang sama dengan Pulau Patai juga sudah di masuki sawit.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa masukan komentar dan share! Tabe #bloggersangaycity
Sumber EB Leriantoni (Facebook)
Enter your comment...hati2 mun panalu murunsia lain sa jahat tau puang amau umur keu iri..
ReplyDelete