AAA – Desa Teluk Bogam terletak di, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Dimana di desa ini terdapat sebuah objek wisata pantai yang terkenal yaitu Pantai Tanjung Penghujan Teluk Bogam atau Pantai Bogam.
Desa Teluk Bogam pada awalnya sebelum menjadi sebuah desa definitive wilayah ini telah ditempati penduduk sekitar 1934 jiwa. Penduduk asal wilayah desa ini adalah suku bugis. Pelayaran yang berasal dari Bone ini dibuktikan dengan adanya Makam peninggalan Suku Bugis Alm. ANDI MANASA. Sebagai sejarah yang berkembang sampai dengan terbentuknya desa dengan adanya perkawinan dengan beberapa suku asal dan juga warga pendatang yang datang menetap di Desa Teluk Bogam.
Adapun nama desa Teluk Bogam diambil dari keadaan dan bentuk wilayah desa yang berada di dalam teluk dengan adanya tanjung yang diberi nama Tanjung Penghujan sedangkan wilayah teluknya banyak ditumbuhi batang Bogam, pohon tersebut hampir sama jenisnya dengan pohon bakau (mangrove) dengan keadaan tersebut maka diambillah nama desa tersebut dengan Nama Teluk Bogam.
Adapun Kepala Desa yang memimpin pertama di desa Teluk Bogam adalah “Pandi” yang dinobatkan sebagai kepala desa pada saat itu dan selanjutnya diteruskan oleh ‘IHAR” kemudian dilanjutkan lagi oleh “ASBAT” kurang lebih tahun 1975-1981, kemudian dilanjutkan oleh “SUKRAN” 1981-1988. Setelah itu dilanjutkan oleh “MURAH” dari tahun 1988-1995 kemudian dilanjutkan “RAMSAN” pada tahun 1995-2002, dilanjukan oleh “BURHAN” dari tahun 2002-2007 kemudian dilanjtkan oleh “M.YUSRAN” pada periode 2007-2013 (Yaitu kepala desa yang menjabat sekarang).
Di desa Teluk Bogam juga dulu pernah terjadi perang fisik melawan penjajahan Belanda yang berbasis di desa Teluk Bogam. Dulu berdiri sebuah mesjid dan mesjid ini cukup membuat legenda walau saat ini tidak dan hamper tidak terdengar tentang sebuah keajaibannya. Pada saat perang kemerdekaan sekitar tahun 1943 yang pada masa itu di desa Teluk Bogam, peperangan di pimpin oleh seorang panglima perang yang bernama “SAID HUSIN HAMZAH” yang seangkatan pada saat itu Panglima UTAR, yang menjadi legenda Pelabuhan Kumai.
Baca juga : Objek Wisata Pantai Teluk Bogam
Beliau memimpin perang dengan gagah berani selain secara fisik beliau mempunyai kelebihan-kelebihan menakjubkan istilah Pendekar Sakti beliau punya julukan dan nama akrab dengan masyarakat dengan biasa dipanggil Surgi Dewan. Demikian juga mesjid yang sering beliau untuk melakukan sholat bahkan pangkalan pemantauan dan komando dari sekitar mesjid di tepi pantai. Mesjid ini dibakar oleh Belanda tapi tidak dimakan api cuma hanya ada bekas hitam bekas api. Beliau bergerilya dari desa ke desa di wilayah pesisir yang nama besar beliau sampai saat ini diabadikan menjadi nama sebuah jalan utama di Desa Teluk Bogam
Untuk mencapai desa Teluk Bogam tidaklah terlalu sulit. Dari Pangkalan Bun dapat ditempuh melalui jalan darat selama 2 jam. #bloggersangkaycity
Desa Teluk Bogam pada awalnya sebelum menjadi sebuah desa definitive wilayah ini telah ditempati penduduk sekitar 1934 jiwa. Penduduk asal wilayah desa ini adalah suku bugis. Pelayaran yang berasal dari Bone ini dibuktikan dengan adanya Makam peninggalan Suku Bugis Alm. ANDI MANASA. Sebagai sejarah yang berkembang sampai dengan terbentuknya desa dengan adanya perkawinan dengan beberapa suku asal dan juga warga pendatang yang datang menetap di Desa Teluk Bogam.
Adapun nama desa Teluk Bogam diambil dari keadaan dan bentuk wilayah desa yang berada di dalam teluk dengan adanya tanjung yang diberi nama Tanjung Penghujan sedangkan wilayah teluknya banyak ditumbuhi batang Bogam, pohon tersebut hampir sama jenisnya dengan pohon bakau (mangrove) dengan keadaan tersebut maka diambillah nama desa tersebut dengan Nama Teluk Bogam.
Adapun Kepala Desa yang memimpin pertama di desa Teluk Bogam adalah “Pandi” yang dinobatkan sebagai kepala desa pada saat itu dan selanjutnya diteruskan oleh ‘IHAR” kemudian dilanjutkan lagi oleh “ASBAT” kurang lebih tahun 1975-1981, kemudian dilanjutkan oleh “SUKRAN” 1981-1988. Setelah itu dilanjutkan oleh “MURAH” dari tahun 1988-1995 kemudian dilanjutkan “RAMSAN” pada tahun 1995-2002, dilanjukan oleh “BURHAN” dari tahun 2002-2007 kemudian dilanjtkan oleh “M.YUSRAN” pada periode 2007-2013 (Yaitu kepala desa yang menjabat sekarang).
Di desa Teluk Bogam juga dulu pernah terjadi perang fisik melawan penjajahan Belanda yang berbasis di desa Teluk Bogam. Dulu berdiri sebuah mesjid dan mesjid ini cukup membuat legenda walau saat ini tidak dan hamper tidak terdengar tentang sebuah keajaibannya. Pada saat perang kemerdekaan sekitar tahun 1943 yang pada masa itu di desa Teluk Bogam, peperangan di pimpin oleh seorang panglima perang yang bernama “SAID HUSIN HAMZAH” yang seangkatan pada saat itu Panglima UTAR, yang menjadi legenda Pelabuhan Kumai.
Baca juga : Objek Wisata Pantai Teluk Bogam
Beliau memimpin perang dengan gagah berani selain secara fisik beliau mempunyai kelebihan-kelebihan menakjubkan istilah Pendekar Sakti beliau punya julukan dan nama akrab dengan masyarakat dengan biasa dipanggil Surgi Dewan. Demikian juga mesjid yang sering beliau untuk melakukan sholat bahkan pangkalan pemantauan dan komando dari sekitar mesjid di tepi pantai. Mesjid ini dibakar oleh Belanda tapi tidak dimakan api cuma hanya ada bekas hitam bekas api. Beliau bergerilya dari desa ke desa di wilayah pesisir yang nama besar beliau sampai saat ini diabadikan menjadi nama sebuah jalan utama di Desa Teluk Bogam
Untuk mencapai desa Teluk Bogam tidaklah terlalu sulit. Dari Pangkalan Bun dapat ditempuh melalui jalan darat selama 2 jam. #bloggersangkaycity
0 Response to "Sejarah Desa Teluk Bogam, Kumai"
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda?