AAA – Suku dayak adalah suku asli pulau Borneo atau Kalimantan, Suku Dayak sangat kaya akan tradisi adat - istiadat nya, contohnya dalam ritual adat perkawinan yaitu “Nyama Wurung Jue”. Wurung jue atau bahasa Indonesia nya adalah burung kuau / burung heruei.
Wurung jue dalam perkawinan suku dayak maanyan dapat di artikan sebagai seorang mempelai wanita.
Dalam artikel sebelumnya telah saya jelaskan apa itu wurung jue, atau silahkan baca artikel
> Burung Kuau Salah Satu Identitas Suku Dayak <.
Kenapa suku dayak memakai burung jue sebagi tradisi adat adalah karena burung yang satu ini menjadi ciri khas yang ada di kalimanatan, selain buru burung ini yang indah, prilaku dari burung ini yang menjadikan simbol dalam perkawinan suku dayak. Burung ini merupakan perlambangan sebuah kesetiaan, kesucian, keagungan, kebersihan diri dari segala hal dan kewaspadaan terhadap ancaman-ancaman. Burung ini setia dengan pasangan nya.
Pada acara “nyama wurung jue” sebenarnya adalah acara puncak dari perkawinan adat dayak maanyan yang di akhiri dengan “turus tajak”, bahkan acara ini adalah acara paling seru karena para wadian akan melakukan pertunjukan – pertunjukan yang atraktif seperti “namuan gunung perek” dan di tutup dengan “wadian bulat”.
Acara nyama wurung jue sebenarnya untuk mencari mempelai wanita, mempelai pria yang datang untuk mencari mempelai wanitanya. Tugas wadian adalah untuk mencari mempelai wanita, akan ada 5 wanita yang akan di pasangkan dengan mempelai pria sampai yang terakhir mempelai wanita yang asli di temukan, biasanya dari pasangan pertam sampai ke empat di ambil dari penonton yang datang (mulai dari anak-anak, remaja, ibu – ibu dan nenek – nenek, asalkan wanita). Kemudian yang terakhir adalah adalah mempelai wanita yang sebenarnya atau wurung jue yang sebenarnya, karena maksud dari acara nyama wurung jue ini adalah untuk mencari wanita pasangan dari mempelai pria.
Dalam ritual adat nyama wurung jue ini di saksikan oleh mantir mantir adat dan para pangulu adat berserta keluarga dari kedua belah mempelai serta para penonton yang datang. Acara selanjutnya adalah pemenuhan janji hukum adat dan turus tajak.
Itulah sedikit tentang acara perkawinan suku dayak maanyan “Nyama Wurung Jue” (sangkay city tim)
#sc
Wurung jue dalam perkawinan suku dayak maanyan dapat di artikan sebagai seorang mempelai wanita.
Dalam artikel sebelumnya telah saya jelaskan apa itu wurung jue, atau silahkan baca artikel
> Burung Kuau Salah Satu Identitas Suku Dayak <.
Kenapa suku dayak memakai burung jue sebagi tradisi adat adalah karena burung yang satu ini menjadi ciri khas yang ada di kalimanatan, selain buru burung ini yang indah, prilaku dari burung ini yang menjadikan simbol dalam perkawinan suku dayak. Burung ini merupakan perlambangan sebuah kesetiaan, kesucian, keagungan, kebersihan diri dari segala hal dan kewaspadaan terhadap ancaman-ancaman. Burung ini setia dengan pasangan nya.
Pada acara “nyama wurung jue” sebenarnya adalah acara puncak dari perkawinan adat dayak maanyan yang di akhiri dengan “turus tajak”, bahkan acara ini adalah acara paling seru karena para wadian akan melakukan pertunjukan – pertunjukan yang atraktif seperti “namuan gunung perek” dan di tutup dengan “wadian bulat”.
Acara nyama wurung jue sebenarnya untuk mencari mempelai wanita, mempelai pria yang datang untuk mencari mempelai wanitanya. Tugas wadian adalah untuk mencari mempelai wanita, akan ada 5 wanita yang akan di pasangkan dengan mempelai pria sampai yang terakhir mempelai wanita yang asli di temukan, biasanya dari pasangan pertam sampai ke empat di ambil dari penonton yang datang (mulai dari anak-anak, remaja, ibu – ibu dan nenek – nenek, asalkan wanita). Kemudian yang terakhir adalah adalah mempelai wanita yang sebenarnya atau wurung jue yang sebenarnya, karena maksud dari acara nyama wurung jue ini adalah untuk mencari wanita pasangan dari mempelai pria.
Dalam ritual adat nyama wurung jue ini di saksikan oleh mantir mantir adat dan para pangulu adat berserta keluarga dari kedua belah mempelai serta para penonton yang datang. Acara selanjutnya adalah pemenuhan janji hukum adat dan turus tajak.
Itulah sedikit tentang acara perkawinan suku dayak maanyan “Nyama Wurung Jue” (sangkay city tim)
#sc
mantap artikelnya :)
ReplyDelete