AAA – Setiap tempat yang unik pastinya memiliki daya
tarik dan legenda nya sendiri. di Kab. Barito Timur (ex. Barito Selatan)
terdapat sebuah Liang yang di jadikan objek wisata unggulan yaitu Liang Saragi.
Liang Saragi adalah sebuah
goa atau liang dari batu yang membentuk sebuah trowongan – trowongan yang mirip
seperti goa tapi tidak masuk ke dalam tanah. Liang ini juga memiliki bentuk dan
diameter yang berbeda beda.
Dalam Perjalanan di Tanah Dayak Kali ini akan membahas secara singkat tentang Legenda Asal Usul Liang Saragi yang ada di desa Ampari (hayaping).
“Liang Saragi, Semuanya Karena Cinta” merupakan cerita rakyat tentang kisah cinta yang tragis dan legendaris. Latar tempatnya adalah sebuah perkampungan yang bernama Tudan Tarung.
Dalam Perjalanan di Tanah Dayak Kali ini akan membahas secara singkat tentang Legenda Asal Usul Liang Saragi yang ada di desa Ampari (hayaping).
“Liang Saragi, Semuanya Karena Cinta” merupakan cerita rakyat tentang kisah cinta yang tragis dan legendaris. Latar tempatnya adalah sebuah perkampungan yang bernama Tudan Tarung.
Kisah bermula
ketika Raja Tudan Tarung yang bernama Dambung Datu Tatan sakit keras dan
meninggal dunia. Dengan peristiwa ini otomatis tahta kepemimpinan diwarisi oleh
anaknya yang bejat moralnya bernama Dambung Gamiluk Langit.
Singkat cerita,
Raja Dambung Gamiluk Langit akhirnya mengawinkan putrinya bernama Putri Lingga
Wulan Layu dengan Maju Ranang Mea padahal Maju Ranang Mea adalah juga anak
kandungnya yang merupakan hasil selingkuhnya dengan Dara Layang Winei.
Proses perkawinan
sedarah ini dilakukan oleh Raja Dambung Gamiluk Langit dengan mengorbankan
Saragi Nanta kekasih hati putrinya tercinta. Perkawinan paksa dilakukan dengan
cara yang sangat licik. Saragi Nanta adalah putra tunggal Wadian Wawei Dara
Mauruwe yang selama ini merupakan dukun kerajaan yang sangat terpercaya. Pesta
pernikahan kerajaan yang digelar raja Dambung Gamiluk Langit ternyata berbuah
petaka. Perkawinan sedarah ini justru mengundang rume atau kiamat lokal yang
mengakibatkan kemusnahan Tudan Tarung secara total. Guntur petir menyambar
balai pernikahan yang meriah. Hujan deras membasahi seluruh kampung dan
penghuninya. Akhirnya kampung beradab itu terkutuk menjadi batu. Bekas-bekas
perkampungan inilah yang kemudian dikenal sebagai LIANG SARAGI.
Demikian cerita singkat tentang Legenda Liang Saragi,
cerita rakyat ini adalah asli berasal dari Kabupaten
Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Sebenarnya buku tentang legenda ini sudah dibuat pada
tahun 1996 yang di tulis oleh Syamsuddin
Rudiannoor yang berjudul “LIANG SARAGI, Semuanya karena Cinta”
Baca juga : Objek Wisata Liang Saragi
Baca juga : Ampari Bura dan stay Gunung Jodoh
Semoga cerita legenda ini bisa menjadi kekayaan budaya
Bartim, tepatnya di kec. Awang, desa Ampari. Bahkan sekarang sudah di buatkan
lagu yang berjudul Saragi yang berbahasa Dayak Maanyan.
- The city of bbm –
#sangkay city (tim)
Nun beda versi ni lgi kisah sa yina...
ReplyDeleteha, kala awe sa versi sarita ni sa lain?
Deleteyang aslinya gimana kak?
Delete