AAA - Manyandah adalah ritual
untuk mencari penyebab dari berbagai macam penyakit yang diderita dengan
bantuan roh leluhur (Bandar). Ritual ini juga
merupakan beberapa bagian dari ritual sangiang. Manyandah itu sendiri sebenarnya sama
dengan Manenung yang dilakukan oleh basir/pisor akan tetapi manyandah tidak
mengunakan media ataupun sarana dalam manenung melaikan berkomonikasi langsung
dengan tukang Sangiang (Manyangiang).
Ritual Manyandah terbagi
menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
Manyandah Manta
Manyandah Manta adalah ritual mencari penyebab
dari berbagai macam penyakit tetapi tidak dapat melakukan pengobatan. Pada
ritual tidak memerlukan sesajen seperti : Ayam, Ketupat, Tanehi, Kue dan
lain-lain, dalam ritual tersebut hanya mengunakan Sangku Tambak Raja (Bongkor)
yang berisi Hambaruan (untuk laki-laki 7 biji beras dan perempuan 8 biji beras
yang dibungkus dengan kain putih) setelah itu tukang Sangiang melakukan Manawur
untuk meminta bantuan Sahur (Roh leluhur) atau Sumbu Kurung dan Tamanggung
Bandar dari Luwuk Dalam Betawi/ Lewu Telu (Khayangan) untuk merasuk tukang
Sangiang yang disebut Lasang. Setelah merasuk lalu keluarga yang sakit atau
yang melakukan ritual bertanya tentang penyebab penyakit dan bagaimana
pengobatanya, misalkan; penyakit tersebut diakibatkan Mari/ Manah (akibat
melangar larangan atau pantangan tertentu) kemudian ditanyakan apa obatnya dan
siapa yang mampu mencari obatnya. Tetapi jika hal tersebut diakibatkan oleh hal
yang lebih besar dan memerlukan ritual lanjut maka keluarga akan melakukan inti
ritual Sangiang dengan berbagai persiapan pada hari yang berbeda.
Manyandah Masak
Manyandah Masak ritual ini
sedikit berbeda dengan Manyandah Manta yaitu pada ritual ini Tukang Sangiang
dapat melakukan ritual penyembuhan seperti Mangumul (mengambil berbagai
penyakit pada tingkat tertentu yang tidak berat) pada ritual ini tersedia
sesajen yang berupa ayam yang terdiri dari 2 (dua) ekor dimana ayam yang
pertama berbulu putih digunakan sebagai sesajen untuk Sahur Bandar
(roh leluruh yang baik) dan ayam yang kedua disiapkan sebagai sesajen kepada
roh yang tidak baik (Bhuta kala), selain itu berbagai macam Ketupat, Kue, Ketan
dan lain-lain juga disiapkan tetapi pada tingkat ini Tukang Sangiang tidak
Mampendeng Meja Sangkai Kambang sehingga tidak semua Sahur yang digunakan
sebagai media penyembuhan pada ritual ini.
0 Response to "Ritual Sangiang Manyandah Kaharingan Dayak Ngaju"
Post a Comment
Bagaimana Pendapat Anda?